PABU
PABU
Khazanah Islam 11 Apr 2023

DUNIA IBARAT BAYANGAN

Oleh: Humas Pabu

humaspabu@gmail.com

 

    Sahabat Pabu, Terkadang kita tidak adil dengan apa yang kita niatkan, apa yang kita kejar dalam kehidupan ini. Kadang kita menginginkan hidup dalam kondisi yang baik, mengejar kekayaan, mengejar ketenaran dan mengejar wanita yang kita cintai. Akan tetapi apakah sudah benar dengan apa yang kita niatkan? Apakah pembagian kerja keras dan waktu kita ini sudah seimbang? Cobalah tengok kembali waktu yang kita habiskan dalam kehidupan sehari-hari kita. Bandingkan berapa lama waktu duniamu dengan waktu akhiratmu. Bagaimanakah kondisinya? Apakah sudah seimbang sesuai yang kau harapkan?

    Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan dalam hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, & dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina. Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, & dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja" [HR At-Tirmidzi]

    Ibnu Qayyim al-Jauziyah memberi petuah bijak tentang dunia. Beliau mengibaratkan dunia seperti bayangan manusia. Beliau berkata, “Dunia ini ibarat bayangan, kejar dia dan engkau tak akan dapat menangkapnya. Balikkan badanmu darinya, dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.”

    Petuah tersebut mempunyai makna bahwa dunia itu tak dapat dikuasai dengan nafsu untuk memperkaya diri. Makin kita bernafsu untuk mengejar dunia, maka akan makin terasa miskinlah diri kita. Kejarlah urusan akhirat, maka kita akan merasa cukup dengan dunia yang kita miliki.

    Bayangan yang kita lihat tidak dapat kita tangkap. Dengan membalikkan badan, maka kita akan menghadap sumber cahaya, yaitu matahari. Matahari tersebut ibarat akhirat, yang apabila kita dekati maka kita akan semakin dekat dengan sumber cahaya tersebut, dan bayangan kita pun (dunia) akan terus mengikuti kita. Hal sebaliknya jika kita menghadap bayangan dan mengejarnya. Maka bayangan tidak dapat digapai, sedangkan sumber cahaya akan semakin jauh.

    Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya).”

    Sudah tabiat manusia tak pernah puas dengan apa yang saat ini dimilikinya. Selalu saja, ingin memiliki yang lebih dari sekedar yang dimilikinya saat ini. Ya, dunia memang akan terus menggoda siapa saja yang berada di dalamnya. Dunia menawarkan sejuta kenikmatan, yang dapat membuat manusia tergiur akan kelezatannya. Begitulah tipu daya dunia yang fana ini.

    Perlu pula difahami bahwa dunia ini tak ubahnya seperti air laut, semakin diminum maka akan semakin bertambah hauslah kita. Semakin kita berhasrat untuk mengejar dunia, maka akan semakin terlena pula kita dibuatnya. Hingga tidak menemukan selama-lamanya.

    Sahabat Pabu, Jika kita hanya sibuk memikirkan dan mengejar dunia, maka dunia & akhirat akan semakin menjauhi kita. Apabila seorang hamba mengamalkan dan menjalankan agama ini dengan sungguh-sungguh, Allah SWT akan bahagiakan hidupnya di dunia dan di akhirat, Allah SWT telah meletakkan kebahagiaan manusia ini dalam agama yang sempurna ini untuk selama-lamanya.

    Para Nabi mengajak manusia kepada kebahagiaan, mereka bukan membawa harta, jabatan dan kekuasaan, akan tetapi yang mereka bawa adalah agama untuk kebahagiaan tetapi manusia banyak salah paham terpengaruh dengan apa yang dilihat oleh mata mereka yaitu bayang-bayang dunia yang menyilaukan, akhirnya manusia yang mengejar dunia itu tidak mendapatkan kepuasan selamanya.

    Berbeda dengan orang yang cerdas dan ia mengikuti tuntunan Nabi, tidak terpengaruh dengan banyangan dunia, hasilnya ia mendapatkan kebahagiaan dan kejayaan dunia akhirat.

 

Semoga bermanfaat.

Tag: Pabu Foundation, Sedekah Bekasi, Yayasan Yatim Sedekah, Info Bekasi