PABU
PABU
Artikel 04 Nov 2023

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Meningkatkan Kesadaran Perlindungan Lingkungan

Setiap tahun, pada tanggal 5 November, kita memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN). Hari ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto. HCPSN adalah momen penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan pelestarian flora dan fauna di Indonesia.

Sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Sejarah HCPSN sendiri berawal dari kepedulian terhadap keanekaragaman hayati yang menjadi ciri khas Indonesia. Melalui Keputusan Presiden tersebut, HCPSN diadakan untuk mengajak masyarakat secara luas agar lebih peduli terhadap lingkungan, terutama terhadap puspa (bunga) dan satwa (hewan) nasional.

Perlindungan Puspa dan Satwa Nasional

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat tinggi, termasuk dalam hal keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian flora dan fauna menjadi suatu keharusan. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa telah menegaskan bahwa tumbuhan dan satwa adalah bagian yang tak ternilai dari sumber daya alam, sehingga kelestariannya harus dijaga dengan serius.

Satwa dan Bunga Nasional yang Dilindungi

Dalam rangka memperingati HCPSN, pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa satwa dan bunga nasional yang dilindungi. Satwa tersebut mencakup berbagai ekosistem, meliputi satwa darat, air, dan udara. Satwa dan Puspa nasional meliputi:

Foto: kkp.go.id (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Tiga jenis tumbuhan:
1. Melati (Jasminum Sambac) sebagai puspa bangsa.
2. Anggrek (Palaenopsis Amabilis) sebagai puspa pesona.
3. Padma Raksasa (Rafflesia Arnoldi) sebagai puspa langka.

Tiga jenis hewan:
1. Komodo (Varanus Komodoensis) sebagai satwa nasional.
2. Ikan Siluk Merah (Sclerophages Formosus) sebagai satwa pesona.
3. Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) sebagai satwa langka.

Kontribusi PABU Foundation dalam Pelestarian Lingkungan

PABU Foundation turut serta menjaga kesadaran terhadap perlindungan dan pelestarian flora dan fauna di Indonesia. Selain fokus pada kegiatan sosial, kita juga memperhatikan program pelestarian lingkungan. Salah satu program yang sudah dijalankan adalah penanaman mangrove di Muara Gembong, yang membantu memperkuat ekosistem pesisir dan melindungi kehidupan laut. Selain itu, mereka juga aktif dalam penanaman tanaman buah-buahan di Taman Salagedang Karawang, memberikan manfaat ekologi serta sumber pangan bagi masyarakat sekitar.

Tujuan HCPSN

Tujuan utama dari Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah mewujudkan kesadaran dan cinta terhadap satwa dan bunga pada umumnya, serta satwa dan bunga nasional pada khususnya, di seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, hari ini juga bertujuan untuk meningkatkan perlindungan dan upaya pelestarian ekosistem, habitat, populasi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan satwa dan bunga nasional.

Dengan memperingati HCPSN, kita diingatkan akan pentingnya menjaga keberlanjutan alam dan berperan aktif dalam melindungi keanekaragaman hayati yang menjadi aset berharga negara ini. Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat melestarikan flora dan fauna Indonesia untuk generasi mendatang. Serta, kolaborasi dengan organisasi seperti PABU Foundation memperkuat upaya pelestarian alam yang lebih luas dan berkelanjutan, yang mencakup pelestarian lingkungan sebagai bagian integral dari tujuan tersebut.

 

(HUMAS PABU 2023)