PABU
PABU
Khazanah Islam 13 Jul 2023

HUSNUDZON KEPADA TAKDIR ALLAH SWT

Sahabat Pabu, Prasangka buruk yang seringkali disematkan dalam pandangan kita, tanpa kita sadari bahwa hakikatnya saat itu juga kita sedang mengingkari akan takdir Allah SWT dan itu dapat menciderai keimanan kita. Allah SWT telah memberi peringatan kepada kita agar berhati-hati dalam berprasangka, sebagaimana firman-Nya disebutkan:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujarat: 12)

Berbaik sangkalah kepada Allah SWT, maka Allah SWT pun akan memberi kebaikan kepadamu. Yakinlah bahwa Allah SWT itu Maha Pengampun, niscaya Dia pun akan mengampuni dosa hamba-Nya.

Berharaplah kepada Allah SWT untuk meminta apa saja yang engkau butuhkan selama itu masih berupa kebaikan untuk mencari ridha-Nya. Jangan tutup harapan dan kecerahan masa depanmu hanya karena engkau tidak yakin bahwa Allah SWT akan menolong hidupmu.

Hidup kita yang tekadang berada di bawah dan di atas, atau kadang berada dalam posisi basah atau kering, kadang berada dalam suasana menyenangkan atau menyesakkan, sudah seyogyanya membuat kita harus lebih yakin bahwa di balik persoalan dan probelamtika kehidupan selalu ada hikmah dan sisi positif yang dapat diambil. Namun realita yang terjadi di masyarakat saat ini begitu memilukan. Betapa banyak kita melihat saudara-saudara kita yang merasa putus asa, galau, dan risau atas persoalan hidup yang tengah dihadapinya. Tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup secara mengenaskan. Ada yang gantung diri karena takut miskin; ada yang memotong urat nadi karena malu diolok-olok belum punya pacar; ada pula yang bakar diri dengan mengajak anaknya yang masih kecil karena problem ekonomi, dan sebagainya.

Dalam keseharian, Rasulullah senantiasa mendidik dan mengarahkan para sahabatnya agar selalu berbaik sangka terhadap Allah. Dari Jabir r.a. dia berkata, aku mendengar Rasulullah tiga hari sebelum wafatnya beliau bersabda,

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ  ( رواه مسلم، رقم  2877

“Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR Muslim).

Berbaik sangka kepada Allah SWT adalah kenikmatan yang agung dan menjadi jaminan kebahagiaan hidup seseorang di dunia dan akhirat. Hadits Qudsi lengkap tentang sangkaan kepada Allah SWT dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW.

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675

”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu Sahabat Pabu, kita harus yakin bahwa ujian yang Allah SWT berikan tidak lain hanyalah untuk kebaikan hamba-Nya. Jangan resah dengan ujian yang menimpa dan jangan mengeluh dengan kegetiran yang bertubi-tubi, karena sesungguhnya Allah SWT jika mencintai suatu kaum maka Allah SWT akan mengujinya. Barang siapa rela dengan ujian itu maka dia akan memperoleh ridha-Nya, dan barang siapa membenci ujian yang datang kepadanya, maka akan memperoleh murka-Nya. Oleh karenanya, mari kita memupuk sikap berbaik sangka kepada Allah SWT dan yakinlah bahwa dibalik ujian ada hikmah yang sudah Allah SWT persiapkan bagi kita. (Humas PABU)