KEBAIKAN SEPERTI PADI YANG MERUNDUK

Sahabat Pabu, Dalam kehidupan, kadang-kadang kebaikan seseorang dapat dianalogikan seperti padi yang merunduk di ladang. Meski terlihat rendah dan sederhana, namun di dalamnya terkandung hikmah keikhlasan dalam berbuat baik.

Padi yang merunduk di ladang merupakan gambaran visual dari kesederhanaan dan kerendahan hati. Begitu juga dengan kebaikan yang sejati, ia tidak perlu dibesar-besarkan atau dipamerkan. Sebaliknya, ia bersifat merendah, tanpa pamrih, seperti padi yang menunduk tunduk membawa buahnya.

Kebaikan yang dilandasi keikhlasan sejati, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan, memiliki kekuatan untuk membawa keberkahan. Padi yang merunduk adalah simbol kesiapan untuk menerima beban hasil panen yang berlimpah. Begitu juga orang baik yang siap menanggung tanggung jawab dan berbagi keberkahan dengan sesama.

Padi yang merunduk juga mengajarkan tentang keteguhan budi. Dalam kemegahan kesederhanaannya, padi mampu bertahan tegar meski diterpa angin kencang atau badai. Demikianlah kebaikan yang lahir dari hati yang ikhlas, mampu bertahan di tengah cobaan dan rintangan, membawa manfaat bagi banyak orang.

Ketika seseorang berbuat baik tanpa pamrih, seperti padi yang merunduk di ladang, ia menyimpan keberkahan di dalam hatinya. Ia menjadi sumber kehidupan bagi orang-orang di sekitarnya, memberikan hasil panen kebaikan yang berlimpah. Sebab, di balik setiap kebaikan yang kita lakukan, ada pahala yang mengalir bagai air yang menghidupkan ladang gersang.

Dengan demikian, mari kita ambil pelajaran dari padi yang merunduk di ladang. Bersikaplah rendah hati, bersedia menanggung beban kebaikan, dan tegar di tengah badai kehidupan. Karena di balik setiap keikhlasan, ada keberkahan yang mengalir, seperti air yang memberi hidup pada setiap tanaman di ladang kehidupan kita. (Humas PABU)