PABU
PABU
Khazanah Islam 28 Jul 2023

MEMOHON HIDAYAH DARI ALLAH SWT

Sahabat Pabu, Umat Islam dianjurkan untuk terus memohon hidayah kepada Allah SWT, sebab Rasulullah juga senantiasa berdoa memohon petunjuk kepada Allah SWT. Seorang Muslim dalam kehidupannya sangat membutuhkan hidayah. Ia tidak bisa lepas dari hidayah Allah SWT. 

Apalagi di zaman yang digambarkan oleh Nabi SAW dimana fitnah itu seperti potongan malam yang kelam, paginya seorang beriman namun sore harinya ia menjadi kafir. Sorenya beriman namun di pagi harinya ia menjadi kafir, ia menjual agamanya demi sedikit dari harta dunia. Rasulullah SAW bersabda:

ادِرُوْا بِالْأَعْمَـالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْـمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُـؤْمِنًـا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا.

Artinya: “Bersegeralah mengerjakan amal-amal shalih karena fitnah-fitnah itu seperti potongan malam yang gelap; di pagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan di sore hari menjadi kafir, atau di sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan keuntungan duniawi yang sedikit.” (HR. Muslim dan lainnya).

Manusia membutuhkan hidayah lebih dari kebutuhan mereka terhadap makan dan minum. Bahkan Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin dalam shalatnya untuk senantiasa memohon hidayah kepada Allah SWT sebanyak tujuh belas kali setiap harinya. Ini menunjukkan betapa pentingnya hidayah itu dalam hidup dan kehidupan manusia.

Betapa pentingnya masalah hidayah, banyak manusia yang memohon dan mengharapkan hidayah menyapa dirinya. Tapi sayang, mereka tidak mau berusaha untuk menjalankan sebab-sebabnya. Hidayah tidak akan datang secara tiba-tiba dan gratis. Hidayah memerlukan perjuangan untuk mendapatkannya. Tidak mungkin Allah SWT mengutus malaikat-Nya untuk menuntun tangan seorang hamba agar bergerak menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah, kalau hamba tersebut bermalas-malasan ketika mendengar adzan dan tidak mau mengambil air wudhu. Tidak mungkin juga Allah SWT mengutus malaikat-Nya untuk menarik tangan seorang hamba dari kemaksiatan dan kemungkaran, kalau hamba tersebut tidak berusaha menjauhinya.

Benarlah ibarat yang sering kita dengar, “hidayah itu mahal”. Ya, hidayah memang mahal. Ia tidak diberikan kepada orang-orang yang hanya bisa mengharap tanpa mau berusaha. Ia diberikan hanya kepada mereka yang mau bersungguh-sungguh mencarinya dan berusaha mendapatkannya. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al - ‘Ankabut: 69)

Hidayah adalah bimbingan atau petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT untuk seseorang, berupa terbukanya hati dan lapangnya dada untuk meyakini kebenaran agama Islam. Berbicara soal hidayah, berarti membahas perkara yang paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia.

Bagaimana tidak, hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga, barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah SWT untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

Manusia bertugas untuk terus mencari hidayah Allah SWT. Melalui jalur jalur atau lintasan yang memeng dikehendaki oleh Allah SWT. Khotroh ilahiyah harus terus dicari dan dijalani agar hidaya Allah tetap diberikan kepada kita semua. Dalam mencari hidayah ini harus dengan sungguh-sungguh. Dalam firmanya Allah SWT menegaskan: 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Surat Al-‘Ankabut Ayat 69

Maka dengan adanya berbagai firman Allah SWT tersebut menjadi sebuah keyakinan bahwa sebagai manusia wajib bersungguh-sungguh untuk mencari hidayah dan ridha Allah SWT. Jangan sampai kita puas diri dan tidak mencari atau mengharapkan ridha Allah SWT lagi. Sudah menjadi keharusan hati kita menjadi khawatir kalau-kalau kita tidak diberi hidayah, tidak diberi ridha-Nya Allah SWT. (Humas PABU)