Panen Raya ke 3 di Lahan Wakaf, Sumbangsih PABU Untuk Ketahanan Pangan Indonesia

PABU.OR.ID – Dihadiri 40 yatim dan 30 pengurus serta pembina, Yayasan PABU gelar panen raya ke 3 di lahan wakaf Desa Rawasari, Cikande, Cilebar Karawang Barat. Panen Raya ini juga di hadiri ketua RT setempat, Pengurus PABU Cabang Purwakarta, Masyarakat dan Muwakif program Tabarru Card.(10/12)

Panen raya ke 3 di 1 Ha lahan wakaf ini menghasilkan 7 ton gabah dari target lahan wakaf sawah yang dicanangkan seluas 100 Ha.

Pembina Yayasan PABU, Muhammad Ali dan Paidi mengapresiassi kinerja pengurus yayasan PABU dengan program Tabaru Cardnya, serta pelaksana lapangan pengelola lahan wakaf sawah Hadi Sucipto dan Ate yang telah berjibaku selama ini sehingga pelaksanaan panen raya di lahan wakaf sawah dapat terlaksana sekaligus menyantunin 40 yatim di sekitar lahan sawah wakaf.

Ketua Yayasan PABU H. Qodiran mengatakan bahwa lahan wakaf yang telah berjalan 3 tahun ini seluas 1 Ha, tahun-tahun berikutnya akan bertambah lahan wakafnya sehingga hasil yang didapat juga bisa untuk menyantuni yatim dan orang yang berhak menerimanya.

” Yatim yang dibina di Yayasan PABU Pusat berjumlah 201 anak dan total keseluruan yatim dari cabang-cabang Yayasan PABU yang tersebar di beberapa wilayah Bekasi, Tangerang, Cimahi, Purwakarta, dan Karawang serta di Lampung Tengah mencapai 602 yatim, dan Insya Allah 28 Desember ini akan menyantuni 25 yatim di 14 Ha lahan wakaf perkebunan Lampung Tengah ” ujarnya.

Secara geografis wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 070-02-1070-40 B dan 50-56-60-34 LS, termasuk daerah dataran yang relative rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 – 1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 – 2 %, 2 – 15 %, 15 – 40 % dan diatas 40 %.

Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, 3,73 % dari luas Propinsi Jawa Barat dan memiliki luas seluas 4 Mil x 73 Km, dengan komposisi penggunaan lahan tahun berdasarkan data tahun 2006, pertanian padi sawah 94,075 Ha dan kawasan industri dan zona industri 2,459 Ha.

Menurut Hadi Sucipto selaku ketua pelaksana lapangan di lahan wakaf Tabarru Card, pengelolaan wakaf diluar sana masih belum maksimal karena lahan wakafnya terpencar sehingga susah untuk pengelolaannya tidak seperti pengelolaan wakaf Tabarru Card yang tersentral di satu tempat.

” Lahan wakaf harus terintegrasi industri karena ujungnya wakaf adalah kebermanfaatan ekonomi, banyak lahan wakaf yang mangkrak karena terpencar-pencar dan tidak terkelola dengan baik,” ungkapnya.

Sedangkan ketua program unggulan Yayasan PABU  berupa Tabarru Card, Ahmad Fadillah Sutarno berharap agar panen di lahan wakaf ini tidak 1 tahun sekali tapi bisa 2 kali dalam setahun sehingga manfaatnya bisa lebih banyak yang merasakan.

“Panen raya ini merupakan wujud dari amanah muwakif yang dikelola dengan baik oleh Tabarru Card,, terimakasih kepada muwakif yang telah mempercayakan dana wakafnya di Tabarru Card – Yayasan PABU “pungkasnya.