PABU
PABU
Khazanah Islam 20 Jun 2023

SYARAT DAN KETENTUAN DALAM PELAKSANAAN QURBAN 2023

Sahabat Pabu, Qurban merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Pelaksanaan qurban memiliki syarat dan ketentuan yang perlu dipatuhi untuk memastikan pelaksanaan yang sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa syarat dan ketentuan umum dalam pelaksanaan qurban:

1. Memilih Hewan yang Sesuai Hewan yang akan diqurbankan harus memenuhi syarat tertentu, seperti mencapai usia minimal yang ditentukan dan bebas dari cacat yang signifikan. Misalnya, sapi harus mencapai usia tertentu (misalnya 2 tahun atau lebih) dan dalam keadaan sehat secara fisik.

2. Pelaksanaan pada Waktu yang Ditentukan Pelaksanaan qurban harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada hari-hari tertentu dalam bulan Dzulhijjah, terutama pada Hari Raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Muslim di seluruh dunia bersama-sama melaksanakan qurban sebagai bentuk ibadah yang diikuti oleh umat Islam di berbagai belahan dunia.

3. Cara Penyembelihan yang Benar Hewan qurban harus disembelih dengan cara yang benar dan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam. Penyembelihan dilakukan dengan menyebut nama Allah saat menyembelih, menggunakan pisau yang tajam, dan menyembelih hewan secara cepat untuk meminimalkan rasa sakit yang ditimbulkan. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan ketaatan terhadap perintah Allah SWT.

4. Distribusi Daging Qurban Daging hasil qurban harus didistribusikan kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, anak yatim, janda, dan kaum miskin lainnya. Bagian-bagian daging tersebut juga harus diberikan kepada keluarga sendiri dan disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Tujuan dari distribusi ini adalah untuk memperluas manfaat qurban kepada masyarakat yang membutuhkan.

5. Niat dan Tujuan yang Jelas Qurban harus dilakukan dengan niat dan tujuan yang jelas, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Niat yang tulus dan murni menjadi kunci penting dalam pelaksanaan qurban agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT.

6. Kemampuan Finansial Pelaksanaan qurban sebaiknya dilakukan oleh individu yang memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. Ini berarti bahwa seseorang harus mampu membeli hewan qurban tanpa mengganggu kebutuhan pokok mereka atau keluarganya. Qurban bukanlah kewajiban yang harus dilakukan jika seseorang tidak mampu secara finansial.

7. Sedekah dan Amal Lainnya Setelah melaksanakan qurban, disarankan untuk melakukan sedekah atau amal lainnya sebagai bentuk pengabdian.

Dalam pelaksanaannya PABU memilih menggunakan besek, penggunaan besek atau wadah dari anyaman bambu untuk menyimpan daging qurban memiliki beberapa alasan dan keutamaan yang terkait dengan nilai-nilai keagamaan dan tradisi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa qurban seringkali dilakukan dengan memakai besek:

1. Keterkaitan dengan Tradisi dan Budaya Penggunaan besek dalam qurban memiliki hubungan erat dengan tradisi dan budaya masyarakat yang melaksanakannya. Bambu sebagai bahan dasar besek memiliki makna simbolis dan tradisional yang menghubungkan pelaksanaan qurban dengan nilai-nilai lokal yang dijunjung tinggi.

2. Mewujudkan Kesederhanaan Pemilihan besek sebagai wadah untuk daging qurban juga mencerminkan nilai kesederhanaan dalam beribadah. Besek merupakan wadah yang sederhana dan alami, tidak memerlukan bahan atau desain yang rumit. Hal ini mengingatkan umat Muslim akan pentingnya menjalani hidup dengan kesederhanaan dan menghindari kemewahan yang berlebihan.

3. Memperkuat Solidaritas dan Kepedulian Sosial Penggunaan besek dalam qurban juga berperan dalam memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial. Dalam tradisi qurban, daging qurban yang dikemas dalam besek akan dibagikan kepada fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Penggunaan besek menjadi simbol fisik dari pengabdian dan kepedulian umat Muslim untuk berbagi rezeki kepada sesama yang membutuhkan.

4. Memelihara Lingkungan Bambu, sebagai bahan utama pembuatan besek, memiliki sifat ramah lingkungan. Penggunaan besek yang terbuat dari bambu membantu dalam menjaga keberlanjutan alam dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam hal ini, qurban dengan besek menjadi pilihan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara ekologis.

Meskipun penggunaan besek dalam qurban memiliki nilai-nilai positif, penting untuk diingat bahwa aspek utama dari qurban adalah niat yang ikhlas dan pelaksanaan sesuai dengan syariat Islam. Penggunaan besek lebih bersifat budaya dan tradisional, sehingga tidak menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan qurban. Yang terpenting adalah memperhatikan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam agama serta menjalankan qurban dengan niat yang tulus dan tujuan yang benar. (Humas PABU)