Lebaran Anak Yatim Momen Cinta yang Tak Pernah Terlambat

Bekasi – Di tengah hiruk-pikuk dunia yang kian sibuk, ada satu momen yang mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, menunduk, dan menengok mereka yang sering luput dari perhatian—anak-anak yatim. Lebaran Anak Yatim menjadi waktu istimewa untuk berbagi kasih dan kebahagiaan dengan mereka yang kehilangan pelukan orang tua, namun tetap berusaha tersenyum dalam keterbatasan.

Di Indonesia, tanggal 10 Muharram kerap dijadikan momen khusus untuk menyantuni dan membahagiakan anak yatim. Sebagian menyebutnya tradisi, sebagian lagi mempertanyakannya. Namun sejatinya, Lebaran Anak Yatim bukan soal budaya atau perdebatan, tapi soal nurani. Ini adalah cermin dari kepedulian sosial dan wujud nyata keimanan yang hidup dalam aksi.

Mereka tidak meminta banyak—hanya ingin merasa tidak sendiri. Dan di hari itu, kita bisa menjadi keluarga yang mereka rindukan.

Menyayangi anak yatim bukan sekadar anjuran, tapi warisan langsung dari Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits mulia, beliau bersabda:

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
(Sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan – HR. Bukhari)

Bayangkan, kedekatan yang dijanjikan itu bukan sekadar balasan pahala, tapi tempat mulia di sisi Nabi di surga. Betapa besar kemuliaan orang-orang yang mau membuka hatinya untuk menjadi pelindung dan penyambung kasih bagi anak-anak yatim.

Peduli kepada mereka bukan sekadar memberi santunan, lalu berlalu. Tapi hadir sebagai pengganti pelukan yang hilang, sebagai telinga yang mendengarkan, dan sebagai tangan yang menuntun mereka menatap masa depan. Karena di balik senyum tabah mereka, ada banyak luka yang mereka sembunyikan.

Dan mungkin, dengan sedikit dari yang kita miliki, kita bisa menjadi alasan seseorang kembali berani bermimpi.

PABU Foundation: Hadir untuk Mereka

Selama bertahun-tahun, PABU Foundation menjadikan kepedulian terhadap anak yatim sebagai misi utama. Tidak hanya di bulan Muharram, tapi sepanjang tahun. Kami berkomitmen mendampingi mereka melalui berbagai program sosial dan pendidikan, seperti:

  • Program Beasiswa Pendidikan Yatim & Dhuafa
  • Rumah Tahfidz dan Pesantren Binaan di pelosok
  • Santunan bulanan dan sembako rutin
  • Kegiatan pengembangan karakter dan motivasi diri
  • Pelatihan keterampilan dan program kemandirian

Melalui pendekatan ini, PABU bukan hanya memberikan bantuan sesaat, tapi berupaya menumbuhkan harapan jangka panjang agar anak-anak yatim bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berdaya.

Program-program kebaikan PABU Foundation selama ini tak lepas dari dukungan para donatur yang dermawan. Lewat kontribusi mereka, anak-anak yatim bisa tersenyum, belajar, dan tumbuh dengan penuh harapan. Semoga Allah membalas setiap kebaikan para donatur dengan keberkahan rezeki, kesehatan, dan pahala yang terus mengalir hingga hari akhir. Aamiin.

Share Artikel Ini Jika Bermanfaat